• Posted by : Unknown Selasa, 06 Mei 2014

    PEMANFAATAN AIR



    Mengingat air merupakan “sumber kehidupan” bagi makhluk hidup, terutama bagi manusia, maka air memegang peran yang sangat vital di planet bumi ini. Pengeksploitasiannya haruslah disesuaikan dengan kebu-tuhan hidup kita, dan tidak perlu pengeksploitasiannya dilakukan secara berlebihan.
    Hal ini hendaknya dipahami oleh kita semua, karena kita harus menyadari bahwa sumber daya air yang diperlukan untuk kebutuhan hidup, khusus-nya manusia adalah air tawar dan keberadaan air tawar ini umumnya terletak di daratan (diatas maupun dibawah permukaan) dengan jumlah hanya 3% dari keseluruhan jumlah air yang terdapat di bumi (97% berupa air asin/payau yang terdapat di laut dan lautan/samudera).

    UPAYA PELESTARIAN AIR


    Faktor curah hujan, kondisi hutan dan tatanan kondisi geologi sangatlah berperan penting dalam menentukan besar kecilnya potensi air di suatu daerah. Oleh karena itu, dalam upaya pelestarian air ini, maka beberapa hal yang wajib menjadi perhatian kita agar tidak mengakibatkan terjadinya “ketidak-seimbangan” siklus hidrologi dan ekosistem antara lain :

        Kondisi hutan disuatu wilayah harus tetap dijaga dengan baik, mengingat fungsi hutan / vegetasi diatas permukaan tanah adalah sebagai “pengikat” air dan media “pembantu” peresapan air ke dalam tanah. Disamping itu, fungsi hutan juga adalah sebagai “penghambat” proses erosi tanah dan “penggundulan” hutan dapat pula menyebab-kan terjadinya penurunan tingkat curah hujan di suatu wilayah (akibat proses penguapan dan kelembaban udara menjadi tidak normal).
        Tatanan geologi tidak boleh dirusak secara semena-mena, peng-eksploitasian bahan galian yang terdapat di dalam tanah dan aktifitas pembangunan diatas permukaan tanah harus dilakukan secara bersistim dan terkendali.
        Jika terdapat lahan-lahan kritis, secepatnya harus dilakukan “reboisasi” dengan tanaman-tanaman yang sesuai dengan kondisi daerah tersebut.
        Aliran-aliran air alami (sungai ataupun kali), tidak dijadikan sebagai tempat pembuangan “sampah” yang bisa mengakibatkan terjadinya pencemaran terhadap air yang dapat meresap ke dalam tanah.
        Pengeksploitasian air tanah harus terkendali, penggunaan air harus disesuaikan dengan kebutuhan (baik kebutuhan untuk rumah tangga, industri dan lain-lain).

    Pada kawasan-kawasan perumahan dan rumah-rumah penduduk yang padat disarankan dibuat lubang-lubang peresapan air, sehingga pada saat musim hujan, air dapat terserap ke dalam tanah dan tidak terbuang secara percuma.

    HUBUNGAN KEBERADAAN AIR-PEMANFATAAN-PELESTARIAN

    Hubungan antara Keberadaan Air dengan Usaha Pemanfataan dan Upaya Pelestarian Air, dapat digambarkan sebagai hubungan “segitiga” yang saling berinteraksi timbal-balik.

    Hubungan timbal balik tersebut dapat diuaraikan sebagai berikut :

        Air yang tersedia secara alami harus dimanfaatkan secara efisien dan efektif ( Keberadaan Air -------> Usaha Pemanfataan ).
        Dalam pemanfaatan air, pengeksploitasiannya tidak berlebihan dan harus disesuaikan dengan kebutuhan ( Usaha Pemanfaatan Keberadaan Air ).
        Perlu dilakukan upaya “recycling” dari hasil pemanfaatan (baik dari hasil kegiatan industri maupun rumah tangga) yang sebelum di buang ke badan air (sungai, kali atau laut) ataupun permukaan tanah, terlebih dahulu harus diolah sedemikian rupa guna men-cegah terjadinya pencemaran ( Usaha Pemanfaatan Upaya Pelestarian ).
        Upaya Pelestarian bertujuan menjaga keberlanjutan dari usaha pemanfaatan ( Upaya Pelestarian Usaha Pemanfaatan).
        Upaya Pelestarian juga dimaksudkan untuk menjaga “kuantitas” dan “kualitas” sumber daya air (Upaya Pelestarian ------------> Keberadaan Air).

    Sumber daya air harus dilestarikan guna mencegah terjadinya ketidak-seimbangan siklus hidrologi dan ekosistem (Keberadaan Air ---------> Upaya Pelestarian).

    Jika ketiga komponen tersebut terlaksana dengan baik dan bersinergi, maka dapatlah diharapkan :

        Sumber Daya Air menjadi BAIK (Bersih, Aman, Interkoneksi dan Kekal).
        Pemanfaatan Air menjadi HEMAT (Hati-hati, Efisien, Manusiawi, Adil dan Tanggung-jawab).
        Upaya Pelestarian menjadikan sumber daya air menjadi ABADI (Alamiah, Bersinambungan, Akomodatif, Distributif dan Interaksi).

    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • - Copyright © 2013 PELASTARIAN EKOSISTEM AIR - To Aru Kagaku no Railgun - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -